Senin, 11 Mei 2015

Jurnal Non Ilmiah
















Jurnal Ilmiah











Metode Kualitatif dan Kuantitatif


  • Metode Penelitian Kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.

    Contohnya :
    jenis pekerjaan seseorang (petani, nelayan, pegawai, dan sebagainya), status pernikahan (belum menikah, menikah, duda, janda), gender (pria, wanita), kepuasan seseorang (tidak puas, cukup  puas, sangat puas) dan sebagainya, deskripsi kondisi lingkungan kerja, deskripsi kondisi psikologis karyawan, dan lain sebagainya.
     
  • Metode Penelitian Kuantitatif
  • Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator.

    Contohnya :
    pendapatan karyawan, hasil penjualan selama periode tertentu, omset perusahaan selama periode tertentu, dan lain sebagainya.

Paragraf Induktif


Paragraf Deduktif


Karangan Penalaran



Suatu lembaga kanker di Amerika melakukan studi tentang hubungan antara kebiasaan merokok dengan kematian. Antara tanggal 1 Januari dan 31 Mei 1952 terdaftar 187.783 laki-laki yang berumur antara 50 sampai 69 tahun. Kepada mereka dikemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang kebiasaan merokok mereka pada masa lalu dan masa sekarang. Selanjutnya keadaan mereka diikuti terus menerus selama 44 bulan. Berdasarkan surat kematian dan keterangan medis tentang penyebab kematiaannya, diperoleh data bahwa diantara 11.870 kematian yang dilaporkan 2.249 disebabkan kanker.
Dari seluruh jumlah kematian yang terjadi (baik pada yang merokok maupun tidak) ternyata angka kematian di kalangan penghisap rokok tetap jauh tinggi dari pada yang tidak pernah merokok, sedangkan jumlah kematian penghisap pipa dan cerutu tidak banyak berbeda dengan jumlah kematian yang tidak pernah merokok.
Dilihat dari angka kematian di kalangan penghisap rokok jauh lebih tinggi di bandingkan dengan yang tidak merokok, terbukti bahwa rokok dapat memperpendek umur manusia. Rokok dapat memperpendek umur manusia karena di dalam sebatang rokok terdapat beribu-ribu yang dapat menggerogoti tubuh manusia. Bayangkan jika manusia mengkonsumsi rokok dengan jumlah yang banyak tiap harinya. Maka akan semakin mempercepat kematian manusia.
Bahaya rokok tidaklah sedikit, yaitu rokok dapat menyebabkan penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker paru-paru dan kanker lainnya, diabetes, impotensi, menimbulkan kebutaan, penyakit mulut, gangguan janin, gangguan pernafasan dan menyebabkan mandul. Betapa bahayanya sekali rokok. Rokok tidak hanya merugikan yang merokok, tetapi juga merugikan orang lain yang disebabkan oleh asapnya. Asap rokok lebih berbahaya di bandingkan rokoknya. Ada 4000 zat kimia yang terdapat dalam sebatang rokok.
Selanjutnya, dari data yang terkumpul itu terlihat adanya korelasi positif antara angka kematian dan jumlah rokok yang dihisap setiap harinya, semakin banyak rokok yang dihisap setiap harinya maka semakin meningkat juga angka kematiannya.
Dari bukti-bukti yang terkumpul dapatlah dikemukakan bahwa asap tembakau memberikan pengaruh yang buruk dan memperpendek umur manusia. Cara yang paling sederhana untuk menghindari kemungkinan itu ialah dengan tidak merokok sama sekali.
(disaring dari tulisan Roger W. Holmes dalam Mc Crimmon).